Jakarta, CNN Indonesia —
Platform edukasi, pelatihan dan penempatan tenaga kerja di Indonesia PINTAR baru saja meraih pendanaan pra-seri A senilai US$3 juta atau setara Rp47,7 miliar dari Havez Capital dan SIG Venture Capital.
Pendanaan ini menandai babak baru bagi PINTAR dalam misinya untuk meningkatkan keterampilan, kredibilitas dan memperluas jangkauan dalam membantu 110 juta pekerja Indonesia agar dapat keluar dari middle-income trap melalui teknologi.
“Misi kami adalah memberdayakan tenaga kerja, kami percaya bahwa pendidikan dan pelatihan adalah kunci untuk meningkatkan keterampilan dan produktivitas angkatan kerja, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mengeluarkan Indonesia dari middle-income trap di mana usaha ini tidak dapat dilakukan tanpa upaya terpadu dan terkoordinasi antara perusahaan dan pemerintah,” tutur CEO PINTAR Ray Pulungan dalam keterangan resmi Senin (1/4).
PINTAR sendiri mempunyai berbagai produk dan layanan edukasi yang komprehensif, di antaranya program pendidikan formal online untuk jenjang S1, S2, D3, D3, dan paket A, B, C baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Serta pelatihan enterprise bagi karyawan, sertifikasi bootcamp juga masterclass, dan penempatan kerja yang dirancang untuk mengatasi kesenjangan keterampilan dan peluang bekerja dan berwirausaha di Indonesia.
Platform ini bekerja sama dengan berbagai mitra, termasuk pemerintah, perusahaan, BUMN, dan lembaga pendidikan, untuk memberikan solusi pendidikan dan pelatihan yang berkualitas, relevan, dan terjangkau. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk memajukan perekonomian Indonesia menjadi Generasi Emas 2045.
“Kami mendukung PINTAR untuk meningkatkan keterampilan dan kredibilitas angkatan kerja negara kita melalui teknologi. Hal ini akan memungkinkan talenta-talenta berbakat untuk mengakses pekerjaan yang bermartabat dan mendorong Indonesia lebih dekat ke tujuan pembangunan tahun 2045,” ucap Direktur Havez Capital Imelda Harsono.
Partner of Southeast Asia Investments SIG Venture Capital Rich Hsu juga mengatakan hal ini didukung oleh salah satu venture capital global berbasis di Amerika Serikat yang memberikan pendanaan.
“Janji Indonesia sebagai kekuatan ekonomi di tingkat global bergantung pada sumber daya manusia yang berbakat. Investasi kami adalah bukti keyakinan kami terhadap masa depan Indonesia dan peran penting sumber daya manusia dalam membentuknya,” imbuh Hsu.
PINTAR juga menjadi salah satu dari enam platform digital dalam Program Kartu Prakerja yang sejak 2019 telah membantu lebih dari 2 juta orang menyelesaikan pelatihannya.
Sebuah badan pengembangan tenaga kerja yang diawasi oleh Kementerian Koordinator Perekonomian itu hanya dalam kurun waktu empat tahun telah memberikan ratusan ribu penyandang disabilitas dan kelompok marginal.
PINTAR juga telah menjadi bagian dari ekosistem ini dan menunjukkan pertumbuhan pesat dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 119 persen per tahun sejak 2019 hingga akhir 2023.
“Salah satu kunci keberhasilan Program Kartu Prakerja adalah kolaborasi yang solid antar pemangku kepentingan, termasuk platform digital, komitmen untuk membangun angkatan kerja yang lebih kuat dan tangguh merupakan upaya bersama yang perlu dilakukan untuk memastikan pertumbuhan berkelanjutan,” kata Direktur Kemitraan, Komunikasi, dan Pengembangan Ekosistem Prakerja Dwina M Putri.
“Dengan adanya putaran pra-A ini, kami berharap PINTAR dapat tumbuh dan memantapkan bisnisnya sambil terus memberikan manfaat bagi semua tingkatan, terutama dalam bidang skilling, upskilling, dan reskilling,” sambungnya.
(del/agt)