Jakarta, CNN Indonesia

Maskapai penerbangan Amerika Serikat (AS) beserta serikat pekerjanya mendesak pemerintahan Presiden Joe Biden untuk membatalkan tambahan penerbangan dari China ke Negeri Paman Sam.

Pasalnya, konflik masih berlangsung antar kedua negara terkait perdagangan dan bisnis.

Pada Februari lalu, Departemen Transportasi AS menyatakan maskapai penerbangan China dapat menambah jumlah penerbangan pulang pergi mingguan ke AS menjadi 50 kali mulai 31 Maret, naik dari sebelumnya hanya 35 penerbangan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senada, China juga memperbolehkan AS melakukan penerbangan hingga 50 kali per minggu ke negaranya. Namun, sampai saat ini jumlah tersebut tak pernah digunakan.

“Keuntungan yang diterima maskapai penerbangan China dengan terus mengakses wilayah udara Rusia, sementara maskapai penerbangan AS berhenti terbang melalui wilayah udara Rusia pada awal invasi Rusia ke Ukraina pada Maret 2022,” tulis Airlines for America melalui surat kepada Departemen Transportasi AS dan Luar Negeri dikutip dari Reuters, Jumat (12/4).

Airlines for America adalah asosiasi perdagangan AS yang anggotanya termasuk American Airlines, Delta Air Lines dan United Airlines. Sebagian dari maskapai AS yang menyuarakan pembatalan penambahan penerbangan dari China.

Surat tersebut sudah ditandatangani oleh Asosiasi Pilot Jalur Udara, Asosiasi Pilot Sekutu, dan Asosiasi Pramugari.

Mereka meminta Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Menteri Transportasi Pete Buttigieg untuk menunda penerbangan penumpang tambahan antara AS dan China sampai konflik perdagangan bisa diselesaikan.

Maskapai penerbangan khawatir pemerintahan Biden akan meningkatkan atau bahkan melipatgandakan hingga 100 jumlah penerbangan mingguan yang diizinkan oleh maskapai penerbangan China.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/sfr)






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *