Jakarta, CNN Indonesia —
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo buka suara soal pelemahan nilai tukar rupiah sampai menyentuh level di atas Rp16 ribu per dolar AS belakangan ini.
Ia mengatakan pelemahan itu tak lepas dari kondisi geopolitik Timur Tengah.
Ia mengatakan pelemahan rupiah kian menjadi setelah Iran menyerang Israel pada akhir pekan lalu. Kendati demikian pihaknya tidak akan tinggal diam dalam melihat pelemahan itu.
BI katanya, akan melakukan intervensi secara pembelian tunai ataupun non delivery forward.
“BI selalu ada di pasar dan kami akan memastikan nilai tukar akan terjaga. Kita lakukan intervensi baik melalui spot maupun non delivery forward,” ungkap Perry di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari detik finance, Selasa (16/4).
Selain itu, kata dia, BI juga akan tetap menjaga koordinasi dengan pemerintah sebagai pengelola fiskal. Perry pun menegaskan bahwa bank sentral akan melakukan langkah stabilisasi nilai tukar.
“Kami jajaki koordinasi dengan pemerintah dengan fiskal bagaimana jaga moneter dan fiskal. Kami pastikan kami di pasar untuk melakukan langkah stabilisasi,” katanya.
Setali tiga uang, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Edi Susianto menuturkan pelemahan rupiah setelah Lebaran buntut memanasnya konflik di Timur Tengah.
Menurutnya, perkembangan tersebut menyebabkan semakin kuatnya sentimen risk off sehingga mata uang emerging market khususnya Asia mengalami pelemahan terhadap dolar AS. Indeks dolar (DXY) selama periode libur Lebaran telah menguat signifikan dari 104 menjadi di atas 106, bahkan pagi ini sudah mencapai angka 106,3.
“Selama libur Lebaran, Pasar NDF IDR di offshore juga sudah tembus di atas Rp 16.000 atau sudah di sekitar Rp 16.100, sehingga rupiah dibuka di sekitar angka tersebut (di atas Rp16.100),” tutur Edi.
Ia mengatakan BI akan melakukan langkah- langkah konkret. Pertama, BI akan menjaga kestabilan rupiah dengan menyeimbangkan supply-demand valas di market melalui triple intervention khususnya di spot dan DNDF.
Kedua, BI akan meningkatkan daya tarik aset Rupiah untuk mendorong capital inflow seperti melalui daya tarik SRBI dan hedging cost. Ketiga, BI tetap koordinasi dan komunikasi dengan stakeholder terkait seperti pemerintah, PT Pertamina (persero) dan lainnya.
Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp16.175 per dolar AS pada Selasa (16/4) sore. Mata uang Garuda melemah 327,5 poin atau 2,07 persen dari perdagangan sebelumnya.
Senada, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah melemah ke posisi Rp16.176 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
(mrh/agt)