Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke 17 bandara yang status internasionalnya dicabut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hanya 169 orang sepanjang 2023.
“Hanya sebanyak 169 kunjungan wisman atau kira-kira persentasenya 0,0021 persen dari total kunjungan wisman melalui pintu udara lainnya di tahun tersebut,” ucap Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (2/5).
Sementara itu, untuk perjalanan wisatawan nasional di 17 bandara tersebut mencapai 61.106 orang sepanjang 2023.
Jumlah tersebut hanya mencapai 0,06 persen dari total perjalanan wisatawan nasional di tahun tersebut.
Sebanyak 17 bandara dihapus atau dicabut dari status internasional oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Kini hanya tersisa 17 bandara berstatus internasional di Indonesia, dari semula 34.
Hal itu tertuang dalam Keputusan Menteri Nomor 31 Tahun 2024 (KM 31/2004) pada 2 April 2024 mengenai Penetapan Bandar Udara Internasional.
Bandara yang dicabut atau dihapus status internasionalnya antara lain:
1. Bandara Maimun Saleh, Sabang, NAD
2. Bandara Sisingamaraja XII, Silangit, Sumatera Utara
3. Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang, Kep. Riau
4. Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Sumatera Selatan
5. Bandara Raden Inten II, Bandar Lampung, Lampung
6. Bandara H.A.S Hanandjoeddin Tanjung Pandan, Bangka Belitung
7. Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat
8. Bandara Adi Sutjipto, Sleman, DIY
9. bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah
10. Bandara Adi Soemarno, Solo, Jawa Tengah
11. Bandara Banyuwangi, Banyuwangi, Jawa Timur
12. Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat
13. Bandara Juwata, Tarakan, Kalimantan Utara
14. Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin, Kalimantan Selatan
15. Bandara El Tari, Kupang, NTT
16. Bandara Pattimura, Ambon, Maluku
17. Bandara Frans Kaiseipo, Biak, Papua.
Lebih lanjut, BPS mencatat kunjungan wisman ke Tanah Air mencapai 1.041.861 pada Maret 2024. Angka ini turun 1,91 persen dibanding bulan sebelumnya.
Sedangkan, dibandingkan Maret 2023, kunjungan wisman itu naik 19,86 persen. Mayoritas wisman berasal dari Malaysia, yakni 15,4 persen.
Lalu disusul oleh Australia 11,9 persen, Singapura 11,5 persen, China 9,1 persen, Timor Leste 8 persen, India 5,3 persen, Inggris 3,8 persen, AS 3,8 persen, Jepang 2,6 persen, Korea Selatan 2,4 persen, dan lainnya 28,2 persen.
Adapun secara akumulatif sejak Januari-Maret 2024, jumlah wisman yang berkunjung mencapai 3.031.756 orang.
Angka itu naik 25,43 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
“Dibandingkan periode yang sama tahun 2023, total jumlah kunjungan Wisman pada triwulan pertama 2024 ini merupakan yang tertinggi dalam 4 tahun terakhir,” imbuh Amalia.
Di sisi lain, jumlah penumpang pesawat internasional turun 4,91 persen secara bulanan menjadi 1,35 juta orang pada Maret 2024. Sementara itu, penumpang pesawat domestik turun 3,51 persen menjadi 4,54 juta orang.
(mrh/agt)