Jakarta, CNN Indonesia —
Indonesia merupakan salah satu produsen batu bara terbesar di dunia.
Data International Energy Agency pada 2023 kemarin menyebut volume produksi batu bara Indonesia mencapai 725 juta ton.
Angka itu mencapai 8,3 persen dari total produksi batu bara dunia. Dengan produksi itu, Indonesia menjadi negara penghasil batu bara ke-3 terbesar dunia di bawah China yang mencapai 4,43 miliar dan India yang 1,03 miliar ton.
Di tengah fakta itu, industri dan tambang batu bara di dalam negeri diklaim pengusaha telah memberikan manfaat besar bagi ekonomi dalam negeri. Pasalnya, di tengah gejolak yang melanda ekonomi dunia baik yang dipicu perang Rusia-Ukraina, krisis ekonomi global, maupun covid, komoditas emas hitam malah menjadi penyelamat.
Pasalnya, di tengah konflik itu, harga batu bara justru melesat tajam. Dengan posisi Indonesia yang secara volume merupakan negara pengekspor batu bara terbesar di dunia, lonjakan harga tersebut secara otomatis berdampak pada peningkatan pendapatan negara.
Nah, untuk mengetahui bagaimana dampak itu bisa terjadi dan bagaimana juga nasib industri batu bara di dalam negeri ke depan di tengah transisi yang dilakukan dunia ke energi bersih serta pergantian kepemimpinan nasional dari Jokowi-Ma’ruf Amin ke Prabowo Subianto-Gibran Rakambuming Raka, Podcast Money Honey kembali hadir mengulasnya dengan Direktur Indonesia Mining Association (IMA) Hendra Sinadia untuk pemirsa CNN Indonesia.
Bincang-bincang dengan Hendra akan dipandu langsung oleh Presenter CNNIndonesia Sarah Ariantie.
Untuk mengetahui ulasan lengkapnya, saksikan Money Honey Bos IMA Blak-blakan Batu Bara RI Tak Habis Ratusan Tahun Lagi di Live Streaming CNN Indonesia dan Youtube CNN Indonesia pada Jumat (3/5) pukul 19.00 WIB.
(agt)