Jakarta, CNN Indonesia —
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengungkapkan biang kerokĀ pendapatan negara hingga 31 Maret 2024 terkoreksi 4,1 persen menjadi Rp620 triliun dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Menurut Suahasil, hal ini lantaran banyak pelaku usaha yang melakukan restitusi pajak.
“Ini adalah bentuk bantuan dari pemerintah. Kalau pengusaha melihat situasi yang challenging, dia melakukan restitusi. Maka restitusinya diberikan. Dan ini adalah bentuk bantuan kita kepada dunia usaha. Ini salah satu sebabnya,” jelasnya dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2024 di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Senin (6/5).
Selain itu, ia mengungkap penyebab lain terkoreksinya pendapatan negara termasuk harga komoditas hingga faktor kepabeanan dan cukai.
Namun, secara ringkas, Suahasil menyebut pertumbuhan belanja negara cukup baik. Hal ini adalah bentuk dari dukungan APBN terhadap perekonomian dalam negeri.
“Jadi ketika perekonomian kita membutuhkan support, kita memberikan dukungan dengan bentuk belanja yang lebih cepat,” katanya.
Selain itu, ia juga menjelaskan terdapat beberapa belanja negara yang bersifat hanya sekali atau tidak setiap tahun, termasuk belanja Pemilu.
“Jadi memang ada percepatan peningkatan belanja. Selain itu juga, yang terkait dengan perlindungan sosial, ada belanja yang juga terlihat, dibandingkan tahun lalu, karena tahun lalu pertumbuhannya negatif, tahun ini pertumbuhannya lebih positif,” ujar Suahasil.
“APBN akan terus bekerja seperti itu, sehingga bisa menjadi alat, bumper, shock absorber, bagi perekonomian kita,” jelasnya lebih lanjut.
(del/sfr)