Jakarta, CNN Indonesia —
Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra buka suara soal insiden sejumlah pesawat Boeing beberapa waktu terakhir.
Ia mengatakan setiap insiden harus dilihat dari masing-masing tipe pesawat dan tahun produksi pesawat. Karenanya, Irfan mengatakan pihaknya tetap akan mengawasi armada yang dimiliki Garuda saat ini.
“Kita positive mindset saja, yang kita punya sekarang adalah Boeing dan Airbus kita lihatin ,” katanya di Menara Garuda Indonesia, Tangerang, Rabu (22/5).
Irfan mengatakan Garuda Indonesia tetap berkomunikasi dengan produsen pesawat terkait armada yang dimiliki maskapai.
Jika ke depan ada ada rencana mengganti armada maupun produsen pesawat, sambungnya, maka ada banyak hal yang harus dipertimbangkan. Namun, ia tak mau menjelaskan lebih banyak soal hal itu.
“Saya enggak mau bicara dulu saat ini. Karena menurut saya enggak fair kita memberikan stigma terhadap salah satu manufaktur,” katanya.
Beberapa pesawat Boeing sebelumnya mengalami insiden. Salah satunya insiden percikan api pada pesawat Boeing 747-400 (ER-TRV).
Pesawat yang mengangkut 450 jemaah yang hendak berangkat ke tanah suci dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar itu tiba-tiba mengeluarkan percikan api saat akan tinggal landas.
Tak hanya di Indonesia, pesawat Boeing 777-300ER milik Singapore Airlines juga mengalami insiden.
Singapore Airline rute London ke Singapura mengalami turbulensi parah .
Hal ini menyebabkan maskapai mendarat darurat di Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, Thailand, pada pukul 15.45 waktu setempat, Selasa (21/5).
(fby/agt)